Kamis, 19 November 2015

Belajar membuat canang dan kwangen











Image result for canang sari how to make
Canang Sari

1.1 CANANG

Canang berasal dari bahasa jawa kuno yang pada mulanya berarti sirih, yang disuguhkan pada tamu yang sangat dihormati. Jaman dulu, sirih benar – benar bernilai tinggi. Setelah agama Hindu berkembang di Bali, sirih itupun menjadi unsur penting dalam upacara agama dan kegiatan lain. Di Bali, salah satu bentuk banten disebut “Canang” karena inti dari setiap canang adalah sirih itu sendiri. Canang  belum bisa dikatakan bernilai agama jika belum dilengkapi porosan yang bahan pokoknya sirih.
Perlengkapan canang adalah alasnya dipakai ceper atau daun pisang berbentuk segi empat, diatasnya berturut – turut disusun plawa, porosan, urasari kemudian bunga.
Makna masing – masing perlengkapan canang :
  1. Plawa adalah daun – daunan. Telah disebutkan dalam Lontar Yadnya Prakerti bahwa plawa merupakan lambang tumbuhnya pikiran yang hening dan suci, sehingga dapat menangkal pengaruh busuk dari nafsu duniawi.
  2. Porosan adalah dari pinang dan kapur yang dibungkus daun sirih. Dalam Lontar Yadnya Prakerti disebutkan pinang, sirih dan kapur adalah lambang pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Tri Murti. Pinang lambang pemujaan pada Dewa Brahma, kapur lambang pemujaan pada Dewa Siwa, sirih lambang pemujaan pada Dewa Wisnu.
  3. Urasari adalah jejahitan, reringgitan, dan tetuwasan sebagai lambang ketepatan dan kelanggengan pikiran dan lambang permohonan pada TYME agar alam lingkungan hidup kita selaras dan seimbang.
  4. Bunga adalah lambang keikhlasan. Apapun yang mengikat diri kita di dunia ini harus kita ikhlaskan sebab cepat / lambat dunia inipun akan kita tinggalkan.
Jadi canang mengandung arti dan makna perjuangan hidup manusia dengan selalu memohon bantuan dan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa, untuk dapat menciptakan, memelihara dan meniadakan yang patut diciptakan, dipelihara, dan ditiadakan demi suksesnya cita – cita hidup manusia yakni kebahagiaan.
Canang dari segi penggunaannya dan bentuk serta perlengkapannya ada beberapa macam, misalnya : Canang Genten, Canang Burat Wangi, Lenge Wangi, Canang Sari, Canang Meraka, dan lain- lain

Image result for daun plawa
Plawa











https://prayascita.files.wordpress.com/2013/05/img00054-20130518-0921.jpg 
Bunga


Image result for kwangen


 
Vidio membuat canang sari

2.1   KWANGEN

 Kewangen berasal dari bahasa jawa kuno yaitu kata “Wangi” yang artinya harum. Mendapat awalan ‘ke’ dan akhiran ‘an’ menjadi kewangian disandikan menjadi kewangen artinya keharuman yang berfungsi untuk mengharumkan nama Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa.
Kewangen digunakan sebagai sarana dalam upacara yaitu sebagai pelengkap upakara / bebantenan. Kewangen paling bangak digunakan dalam upacara persembahyangan. Selain itu juga sebagai pelengkap dalam upakara untuk upacara Panca Yadnya.
  1. Dewa Yadnya, sebagai pelengkap Banten Tetebasan, prascita, dan berbagai jenis sesayut.
  2. Rsi Yadnya, juga sebagai pelengkap Banten Tetebasan.
  3. Pitra Yadnya, dipakai dalam upacara menghidupkan mayat secara simbolis untuk diupacarakan yaitu pada setiap persendian tubuhnya.
  4. Manusia Yadnya, digunakan pada setiap upacara ngotonin, potong gigi, perkawinan, dan pelengkap banten.
  5. Bhuta Yadnya, digunakan dalam upacara memakuh, macaru, dll
Sarana untuk membuat kewangen :
  1. Kojong, dibuat dari selembar daun pisang yang berbentuk segitiga lancip melambangkan Ardacandra.
  2. Pelawa, potongan daun kayu seperti andong, pandan harum, puring, dan lain sejenisnya yang berwarna hijau lambang ketenangan.
  3. Porosan, dibuat dari dua lembar daun sirih digulung dengan posisi menengadah satu, telungkup satu, disatukan. Ini disebut porosan silih asih lambang hubungan timbal balik antara baktinya umat manusia dengan kasih Ida Sang Hyang Widhi.
  4. Kembang Payas, berbentuk cili, dibuat dari serangkaian jejahitan janur yang sudah diringgit / dibentuk. Melambangkan nada, reringgitan melambangkan rasa ketulusan hati.
  5. Bunga, yaitu bunga hidup yang masih segar dan berbau harum / wangi melambangkan kesegaran dan kesucian pikiran dalam beryadnya.
  6. Uang kepeng logam dua buah melambangkan Windu, uangnya melambangkan sesari / sarining manah. Selain itu uang berfungsi sebagi penebus segala kekurangan yang ada.

Image result for kwangen
Sarana kwangen
Kewangen


1 komentar:

  1. terimakasih, sangat bermanfaat
    Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Apakah Anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website kami http://kbagi.com/ untuk info selengkapnya.
    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus